Barusan selesai nangis. Saat sedang sendiri, banyak waktu dipakai untuk berpikir. Meresapi. Merasakan. Mensyukuri.
Disekeliling aku, banyak yang bukan aku beli dari jerih payah gaji aku sendiri. Kayak baju yang aku pakai, sebagian besar adalah hadiah dari Mama mertua atau sepupu aku. Kayak tas aku dikasih Mama mertua juga, sepatu dibeliin suami aku, kacamata dibeliin suami aku, laptop dipinjemin kantor, hp dipinjemin kantor, hampir semua hal disekeliling aku dipinjamkan, diberi atau dibelikan orang lain.
Bisa dibilang aku memang gak pernah beli apapun untuk diri sendiri. Kalaupun mau beli sesuatu, pasti benar-benar butuh pertimbangan. Karena sering kali aku merasa menyesal setelah beli, karena banyak hal yang sebenarnya bisa aku kasih seharga itu untuk keluargaku (mama,papa,adik2). Aku lebih tenang kalau memberi keluarga/oranglain daripada membeli sesuatu untuk diri sendiri.
Disitu aku menangis, aku sadar Allah sayang banget sama aku. Apa yang aku butuhkan Allah berikan dengan caraNya. Padahal aku gak punya kemampuan untuk milikin itu semua dari gaji aku, karena seluruh gaji hanya untuk memenuhi kebutuhan mama, papa, dan adik2.
Aku sangat mensyukuri apa yang aku miliki. Aku paham memang semua di dunia ini hanya titipan. Begitupun yang Allah berikan ke aku, yang diberikannya dengan cara yang unik.
Aku mau bisa lebih banyak berbagi untuk keluarga, untuk orang-orang lain disekeliling aku. Semoga Allah dengarkan doaku. Amiinnn..
Ada yang bilang, kita harus mencintai diri sendiri baru kita mencintai orang lain. Tapi aku gak bisa kayak gitu. Aku berusaha mendahului kepentingan orang lain di atas kepentingan diri sendiri. Beberapa orang mungkin gak nyaman dengan prinsip ini, tapi aku nyaman. Dimana aku temukan tenang, nyaman, bahagia, adalah ketika aku bisa buat orang lain bahagia :)
Disekeliling aku, banyak yang bukan aku beli dari jerih payah gaji aku sendiri. Kayak baju yang aku pakai, sebagian besar adalah hadiah dari Mama mertua atau sepupu aku. Kayak tas aku dikasih Mama mertua juga, sepatu dibeliin suami aku, kacamata dibeliin suami aku, laptop dipinjemin kantor, hp dipinjemin kantor, hampir semua hal disekeliling aku dipinjamkan, diberi atau dibelikan orang lain.
Bisa dibilang aku memang gak pernah beli apapun untuk diri sendiri. Kalaupun mau beli sesuatu, pasti benar-benar butuh pertimbangan. Karena sering kali aku merasa menyesal setelah beli, karena banyak hal yang sebenarnya bisa aku kasih seharga itu untuk keluargaku (mama,papa,adik2). Aku lebih tenang kalau memberi keluarga/oranglain daripada membeli sesuatu untuk diri sendiri.
Disitu aku menangis, aku sadar Allah sayang banget sama aku. Apa yang aku butuhkan Allah berikan dengan caraNya. Padahal aku gak punya kemampuan untuk milikin itu semua dari gaji aku, karena seluruh gaji hanya untuk memenuhi kebutuhan mama, papa, dan adik2.
Aku sangat mensyukuri apa yang aku miliki. Aku paham memang semua di dunia ini hanya titipan. Begitupun yang Allah berikan ke aku, yang diberikannya dengan cara yang unik.
Aku mau bisa lebih banyak berbagi untuk keluarga, untuk orang-orang lain disekeliling aku. Semoga Allah dengarkan doaku. Amiinnn..
Ada yang bilang, kita harus mencintai diri sendiri baru kita mencintai orang lain. Tapi aku gak bisa kayak gitu. Aku berusaha mendahului kepentingan orang lain di atas kepentingan diri sendiri. Beberapa orang mungkin gak nyaman dengan prinsip ini, tapi aku nyaman. Dimana aku temukan tenang, nyaman, bahagia, adalah ketika aku bisa buat orang lain bahagia :)