Sebagai anak tertua dari 4 bersaudara yang semuanya adalah laki-laki, aku terbentuk menjadi pribadi yang tangguh. Bukan karena punya saudara laki-laki semua sih sebenarnya. Tapi karena aku terlahir di keluarga sederhana yang cukup punya banyak konflik.
Konflik menjadikan aku belajar bertahan hidup, belajar menghadapi masalah, belajar menyelesaikan masalah. Saat sudah tidak tahu harus bagaimana, artinya Tuhan yang harus turun tangan. Alhamdulillah, setiap kisahku berjalan dengan cerita indahnya masing-masing. Indah tidak melulu bagus, tapi indah karena memang harus demikian.
Dulu, aku punya banyak kisah kelam, cerita kelamku, cerita kelam adik laki-laki-ku, cerita kelam kami semua.
Ayah, Ibu, lalu Aku lebih dulu sampai di momentum itu, kemudian adik pertamaku menyusul. Tapi, sekarang, si adik kedua masih ber-ulah. Entah sampai kapan, kami terus berdoa semoga Allah cepat berikan ia hidayah. Kami ingin ia selalu baik-baik saja, dalam lindunganMu, dikelilingi orang-orang sholeh & sholeha.
Semakin jauh dalam kesesatan, maka akan semakin kehilangan diri, dan semakin kehilangan Dia.
Semoga kita semua selalu istiqomah. Amiinn..