Rinjani
Menginjakkan kaki di Rinjani adalah cita-cita aku dan teman-teman setelah kami tergabung dalam kelompok seseruan sehobi bernama Woles di tahun 2013. Kami merencanakan itenerary bersama, berkumpul berulang-ulang untuk rencana pendakian bersama ini. Awalnya tidak menyangka banyak teman-teman baru yang bergabung, cuma dari mulut ke mulut akhirnya kami genap tergabung menjadi 29 orang.
Kami meeting point di Stasiun Senen jam 3 siang untuk naik Kereta Progo tujuan Madiun, tepatnya di depan Sevel. Seperti tahun lalu saat ingin berangkat ke Semeru, teman kami si tulang telat, Panji, kali ini juga telaaattt... saat aku dan teman-teman yang lain sudah di kereta, dia lari-lari hampir ketinggalan kereta. Fiuh,, syukurlah tidak harus ketinggalan. Ada Anas & Pijay yang sudah naik kereta menuju Madiun lebih dulu dari kami, ada Mini, Rinny, Abdi, Rizal, Uchiel, Mba Sri, dan Aang yang menyusul menggunakan pesawat langsung menuju Lombok, sedangkan aku dan teman-teman yang lain menggunakan kereta dari Senen - Madiun - Banyuwangi Baru, lalu lanjut naik kapal feri menuju Bali - bus membelah Bali - kapal feri menuju Lombok - angkutan menuju Sembalun.
Kami meeting point di Stasiun Senen jam 3 siang untuk naik Kereta Progo tujuan Madiun, tepatnya di depan Sevel. Seperti tahun lalu saat ingin berangkat ke Semeru, teman kami si tulang telat, Panji, kali ini juga telaaattt... saat aku dan teman-teman yang lain sudah di kereta, dia lari-lari hampir ketinggalan kereta. Fiuh,, syukurlah tidak harus ketinggalan. Ada Anas & Pijay yang sudah naik kereta menuju Madiun lebih dulu dari kami, ada Mini, Rinny, Abdi, Rizal, Uchiel, Mba Sri, dan Aang yang menyusul menggunakan pesawat langsung menuju Lombok, sedangkan aku dan teman-teman yang lain menggunakan kereta dari Senen - Madiun - Banyuwangi Baru, lalu lanjut naik kapal feri menuju Bali - bus membelah Bali - kapal feri menuju Lombok - angkutan menuju Sembalun.
Lucunya, saat penyebrangan dari Bali ke Lombok, ada seorang turis asing asal Perancis ingin ikut bergabung dengan kami (karena dia juga punya tujuan yang sama ingin ke Rinjani). Akhirnya personil kami bertambah 1, jadi 31 orang.
Perjalanan kami berlanjut, meskipun start lumayan sore, tapi kami jalan perlahan, semua menggunakan headlamp, dan kami dibantu teman kami yang sudah pernah ke Rinjani sebelumnya, namanya Mono. Dia memandu kami dengan berjalan paling depan. Lucunya, Virgie kuat sekali, dia berjalan tepat di belakang Mono.
Kami bermalam di Pos
Perjalanan kami berlanjut, meskipun start lumayan sore, tapi kami jalan perlahan, semua menggunakan headlamp, dan kami dibantu teman kami yang sudah pernah ke Rinjani sebelumnya, namanya Mono. Dia memandu kami dengan berjalan paling depan. Lucunya, Virgie kuat sekali, dia berjalan tepat di belakang Mono.
Kami bermalam di Pos